Senin, 31 Mei 2010

Salaryman: Pekerja Keras Dari Jepang (2)

Salaryman memang terkenal di Jepang. Mereka adalah kaum pekerja kelas menengah ke bawah yang hidupnya serba pas-pasan.

Jika ada satu kata yang bisa mencerminkan kerasnya kehidupan seorang salaryman, maka kata itu adalah karoshi.


karoshi salaryman


Karoshi artinya "mati di kerja" atau kematian karena stress pekerjaan. Halusnya berarti "meninggal karena setia dan mengabdi kepada perusahaan".

Kematiannya bisa karena kecelakaan di tempat kerja, kematian karena terlalu lelah (kesehatannya menurun jauh), ataupun karena bunuh diri karena stress kerja.

Saking seriusnya masalah ini, pemerintah Jepang telah mencoba berbagai cara untuk mengatasinya. Mulai dari menyediakan nomor telepon darurat untuk menerima keluh-kesah para salaryman, buku petunjuk untuk mengurangi stress, sampai mensahkan undang-undang yang memberikan sejumlah uang (asuransi) ke para janda dan anak-anak yang ditinggal mati karena karoshi.

Menurut data pemerintah, dari 2.207 kasus bunuh diri pada tahun 2007, 672-nya adalah karena pekerjaannya terlalu banyak.


karoshi salaryman


Kasus karoshi yang terkenal adalah kasus kematian Kenichi Uchino pada tahun 2002, seorang manager quality-control berusia 30 tahun yang bekerja di perusahaan otomotif terbesar di dunia, Toyota.

Kenichi dikabarkan bekerja lembur selama 80 jam setiap bulan selama 6 bulan lamanya tanpa dikasih uang lembur atau bonus tambahan apapun. Dia akhirnya jatuh pingsan di tempat kerjanya dan dilarikan ke rumah sakit, yang kemudian membawanya ke akhirat.

McDonald's Jepang pun terkena masalah ini. Salah seorang manager restorannya jatuh sakit dan meninggal karena bekerja lembur tanpa bayaran apapun.

Mau gak mau, karena tekanan publik, Toyota dan McDonald's akhirnya memutuskan akan memberikan uang lembur bagi yang ingin bekerja lembur dan menyediakan fasilitas kesehatan yang lebih baik.


Kenichi Uchino

Istri Kenichi Uchino, Hiroko Uchino


Para salaryman ini sebenarnya niatnya baik, yaitu ingin memajukan perusahaannya. Ditambah lagi dengan kebudayaan Jepang yang selalu menekankan disiplin tinggi, mereka berpikiran bahwa dengan bekerja lebih lama dan lebih keras daripada karyawan lain dan tanpa meminta bayaran apapun, boss mereka bisa memberikan posisi yang lebih baik.

Tapi kenyataan tidak.



Karoshi = 過労死

Sabtu, 29 Mei 2010

Salaryman: Pekerja Keras Dari Jepang (1)

Setiap tahun terdapat jutaan mahasiswa yang bersorak gembira ketika mereka dinyatakan lulus dari universitas. Mereka senang karena jerih payah orang tua tidak sia-sia setelah mereka di wisuda mengenakan toga.


mahasiswa jepang


Sayang sekali... mereka tidak sadar kalau mereka baru saja keluar dari "kandang anak kucing" dan masuk ke hutan belantara yang dipenuhi oleh singa, ular berbisa, mawar beracun, dan banyak lagi yang aneh-aneh.

Menurut survey di Tokyo, orang-orang yang baru lulus kuliah cenderung mengalami tingkat stress yang lebih tinggi jika dibandingkan ketika mereka sedang menghadapi ujian terakhir di kampus.

Kenapa mereka lebih stress? Karena mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan!


salaryman jepang


Makin hari makin banyak darah segar yang bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan. Dan ketika saingan semakin banyak, banyak pula yang rela di gaji rendah, kerja semakin larut, dan tingkat kesehatan yang semakin menurun.

Inilah dunia yang sesungguhnya.

"Setiap hari saya hidup dengan kegelisahan yang mengerikan," kata Ikezaki, seorang karyawan kontrak yang saat ini kerja dengan gaji ¥75.000/bulan (atau sekitar 7 juta rupiah per bulan). "Ketika saya berpikir tentang masa depan saya, saya jadi tidak bisa tidur di malam hari."

Berdasarkan data dari pemerintah Jepang, terdapat lebih dari 10 juta orang yang hidup dengan penghasilan kurang dari standard normalnya Jepang yaitu ¥1.600.000/tahun (atau sekitar 155 juta rupiah per tahun).

Mungkin ini semua adalah akibat dari perusahaan-perusahaan Jepang yang lebih mementingkan keuntungan perusahaan dan memanfaatkan keluguan para pekerja baru (yang jelas-jelas tidak punya pilihan lain).


salaryman jepang


Terciptalah salaryman. Orang-orang yang hidup dengan gaji rendah, kerja setengah mati, tanpa uang lembur, dan tanpa kepastian peningkatan karir meskipun mereka telah bekerja puluhan tahun.

Makanya jangan heran ketika kamu melihat banyak karyawan Jepang yang tertidur pulas di kereta ketika mereka menuju pulang ke rumah. Mereka terlalu lelah.


salaryman jepang


Kata salaryman sendiri diambil dari bahasa Inggris, yaitu salary (gaji) dan man (orang), jadi salaryman artinya adalah orang yang hidupnya 100% tergantung dari gaji. Mereka kalo sampai dipecat rasanya dunia kiamat. Kalo di Indonesia, ini sama dengan bangsawan = bangsa karyawan.

Saking stressnya, tercipta satu kata baru yang terkenal di dunia pekerja Jepang untuk menggambarkan betapa kerasnya kerja di Jepang, yaitu karoshi.

Apa itu karoshi? Tunggu postingan selanjutnya.



Salaryman = サラリーマン

Jumat, 28 Mei 2010

Festival Hakata Dontaku

Hakata Dontaku diadakan di kota Fukuoka setiap tanggal 3 dan 4 Mei. Dengan sejarah lebih dari 800 tahun yang lalu, festival Dontaku selalu dihadiri oleh jutaan orang dari seluruh penjuru Jepang.

Selama festival, panggung didirikan di seluruh penjuru kota untuk pertunjukan tradisional dan parade musik. Berikut foto-fotonya...

Sumber: fukuokadreaming.com

Hakata Dontaku

Hakata Dontaku

Hakata Dontaku

Hakata Dontaku

Hakata Dontaku


Hakata Dontaku = 博多どんたく



Kamis, 27 Mei 2010

Gikuhausu : Fenomena Baru di Jepang

Belakangan ini ada sebuah fenomena baru di Jepang; Gikuhausu.

Hal ini disebabkan oleh kombinasi dari biaya sewa rumah yang tinggi, upah rendah dan keinginan bagi teknisi muda untuk berbagi kehidupan rumah tangga dengan orang-orang dengan hobi yang sama.

gikuhausu jepang

Bisa ditebak kan?

Kata Gikuhausu itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu "Geek House" yang berarti rumah kutu buku; tempat tinggal dimana para penggila komputer bisa saling membagi uang sewa, listrik, dan air.

Sebuah apartemen Geek House dengan 2 kamar tidur di Akihabara, Tokyo, bisa disewa dengan harga 130,000 yen (atau sekitar Rp.13 juta) per bulan dan boleh ditinggali sampai 5 orang sekaligus.


Hmm. Kayaknya nanti bakalan ada Otaku House, Cosplay House, dll.

Selasa, 25 Mei 2010

Bosen Di Kamar Mandi?

Kalo kamu lagi bete di kamar mandi, kamu mungkin akan tertarik sama mainan yang satu ini...


mainan jepang

mainan jepang


"Homestar Spa" buatan Sega Toys ini adalah sebuah planetarium mini yang bisa kamu bawa mandi, terutama yang ada bathtub-nya.

Mainan bundar seharga ¥7000 ini dijamin bisa membawa suasana romantis bagi kamu yang ingin mandi bersama. Hehehe. ^_^

Senin, 24 Mei 2010

Gila : Keliling Dunia Dengan Sepeda Butut

Maaf sebelumnya,karena saya sudah lama tidak memposting.

Ini bener-bener petualang sejati.

Dia pergi meninggalkan kampung halamannya selama 9 tahun untuk mengeliling dunia dengan hanya membawa sepeda butut dan uang 160 Yen (sekitar 16 ribuan) di kantongnya!

Keiichi Iwasaki keliling dunia


Gila? Mungkin. Keiichi Iwasaki sebenarnya gak ada rencana untuk mengelilingi dunia. Pada awalnya di tahun 2001 dulu, dia merasa bosen banget dengan pekerjaannya sebagai mekanik AC. Kemudian dia berniat berwisata sebentar mengelilingi negaranya sendiri yaitu Jepang dengan sepeda kesayangannya.

Tapi entah kenapa, Keiichi sangat menyukai petualangan tersebut dan akhirnya memutuskan untuk memperpanjang perjalanan wisatanya ke Korea Selatan. Lalu ke China. Lalu ke India.

Sekarang dia malah ada di Italia!

Kalau dihitung sejak tahun 2001, berarti Keiichi sudah melewati 37 negara dan lebih dari 45,000 km tanpa pernah sekalipun pulang ke Jepang. Perjalanannya yang termasuk nekat ini banyak mendapatkan perhatian dari media massa di seluruh dunia.

Keiichi Iwasaki keliling dunia


"Kebanyakan wisatawan dan para petualang membutuhkan uang. Tetapi daripada menyerah dan merelakan impian untuk pergi mengelilingi dunia, saya tetap lakukan saja. Mimpi bisa menjadi kenyataan jika anda memiliki kemauan yang kuat," kata Iwasaki.

Selama perjalanannya, Iwasaki mengalami banyak suka dan duka, termasuk diantaranya dia pernah diperas oleh perompak, diserang oleh anjing gila di Tibet, lari dari sebuah perkawinan di Nepal, dan dipenjara di India.

Keiichi Iwasaki sekarang berumur 36 tahun.

Chat Yuk !!!


ShoutMix chat widget